Friday, September 11, 2009

bocah cilik

bocah cilik
jangan kau sangka kamar dada ku juga cilik
sedu sedan mereka bilang dua.
dan kau di bintangi tiga.
sekali kau enggan tutup jendela
terus ada curahan angin angin surga.
lena nya kamu si alpa tentang pelena
muntah peluru bebas mengisi kulit kulit kasar.

kala malam menjelang
aku melihat pohon tak henti merengus.
aku butuh malam seperti lalu.
bukan selalu dan ia tetap menjadi lalu.
kerana sang lalu adalah wajah tulisan aku si bocah cilik.

9comments: